Mekanisme penyakit tukak lambung
Penggunaan NSAID dan bakteri turut terlibat dalam perkembangan penyakit tukak lambung.
Penyakit tukak lambung (peptic ulcer disease, PUD) adalah gangguan pencernaan yang umum terjadi dan memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Penyakit ini ditandai dengan luka atau tukak yang berkembang di lapisan lambung, duodenum, atau kerongkongan. PUD dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, penggunaan obat-obatan tertentu jangka panjang, dan faktor gaya hidup. Dalam artikel ini, akan dibahas fisiologi pembentukan asam lambung serta penyebab, gejala, dan pilihan pengobatan untuk PUD.
Produksi asam lambung
Histamin adalah zat kimia yang secara alami diproduksi oleh tubuh dan berperan dalam berbagai fungsi fisiologis. Salah satu efeknya adalah merangsang produksi asam lambung.
Asam lambung sangat penting untuk pencernaan, karena membantu memecah protein dan molekul makanan lainnya. pH rendah (asam) dalam lambung juga membantu membunuh bakteri yang mungkin ada dalam makanan.
Sel parietal, yang ditemukan pada lapisan lambung, bertanggung jawab untuk memproduksi asam lambung. Sel parietal juga menghasilkan faktor intrinsik, suatu protein yang diperlukan untuk penyerapan vitamin B12 dalam usus halus.
Sekresi asam lambung merupakan proses kompleks yang melibatkan aktivasi beberapa reseptor pada permukaan sel parietal. Histamin, gastrin, dan asetilkolin merupakan contoh zat yang dapat merangsang produksi asam dalam sel parietal melalui mekanisme yang berbeda1.
Histamin, menstimulasi reseptor H2, yang mengaktifkan adenilat siklase dan menyebabkan peningkatan produksi asam. Gastrin, menempel pada reseptor G dalam aliran darah dan bergerak ke lambung untuk merangsang produksi asam. Asetilkolin, menempel pada reseptor muskarinik M2 pada sel saraf, yang kemudian memberi sinyal pada sel parietal untuk memproduksi lebih banyak asam melalui mekanisme yang bergantung pada kalsium2.
Ref1
Pompa proton (H+K+-ATPase) di dalam sel parietal memompa ion H+ (proton) keluar dari sel parietal ke lumen lambung, di mana ion tersebut bergabung dengan ion klorida untuk menghasilkan asam hidroklorida.
Prostaglandin E adalah senyawa yang membantu melindungi lambung dengan mengurangi produksi asam, meningkatkan sekresi lendir dan bikarbonat, dan meningkatkan aliran darah ke lapisan lambung. Senyawa ini dihasilkan oleh lapisan lambung dan beraksi menghambat produksi asam dengan menghambat jalur adenilat siklase. Efek perlindungan ini disebut sebagai sitoproteksi.
Namun, jumlah asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa penyakit, termasuk GERD (gastroesophageal reflux disease), tukak lambung, dan nyeri ulu hati.
Penyakit tukak lambung
Penyakit tukak lambung (PUD) menggambarkan sekelompok penyakit saluran pencernaan bagian atas di mana lapisan mukosa terkikis, sehingga menyebabkan luka terbuka. Hal ini sering disebabkan oleh aksi asam dan pepsin, yang dapat diperburuk oleh faktor-faktor seperti infeksi H. pylori, merokok, penggunaan obat NSAID jangka panjang, dan stress emosional. Bakteri H. pylori dapat menginfeksi lambung atau usus, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada lapisan mukosa.
Gejala-gejala PUD dapat berupa nyeri perut, mual, muntah, dan kembung. Pada beberapa kasus, PUD dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan atau perforasi lambung atau usus.
Pengobatan untuk PUD biasanya melibatkan kombinasi obat-obatan serta modifikasi gaya hidup seperti berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
Pengobatan PUD
Pengobatan PUD mencapai sasaran berikut:
membantu penyembuhan tukak
meredakan nyeri yang terkait dengan tukak
mencegah komplikasi atau kekambuhan lebih lanjut.
Terdapat berbagai obat yang tersedia untuk mencapai tujuan ini, termasuk antasida, antagonis reseptor H2 (misal ranitidin), obat yang melindungi lapisan mukosa lambung (misal sukralfat), penghambat pompa proton (PPI, misal omeprazol), prostaglandin (misal misoprostol), dan garam bismut.
Beberapa obat ini dapat dikombinasikan dengan antibiotik untuk membantu membasmi H. pylori yang mungkin ada. Obat spesifik atau kombinasi obat yang digunakan akan tergantung pada kebutuhan masing-masing pasien dan tingkat keparahan PUD.
Histamin berikatan dengan reseptor H2 yang ada pada lapisan lambung dan mengaktifkan jalur yang menghasilkan produksi asam. Antagonis reseptor H2 adalah obat yang secara khusus menargetkan reseptor H2 pada lapisan lambung dan mengeblok aktivitasnya. Dengan demikian, obat ini mengurangi jumlah produksi asam dan meredakan gangguan asam lambung. Beberapa antagonis reseptor H2 yang umum termasuk simetidin, ranitidin, famotidin, dan nizatidin.
Baca lebih lanjut:
Mata kuliah terkait: Farmakologi, Kimia Medisinal